Dibiarkan Lapar, Bahaya Kenyang


Dibiarkan Lapar, Bahaya Kenyang

Ulangan 8:1-20

Ketika seseorang menderita, umumnya tidak mungkin memegahkan diri dan kekuatannya. Sebaliknya akan terjadi ketika seseorang merasa berkecukupan.
Selama 40 tahun TUHAN membiarkan bangsa Israel di padang gurun merasakan segala cobaan, ketakutan, dan kekuatiran. Rasa lapar, haus, dan ketiadaan hal yang dapat diandalkan menjadi kesempatan perendahan hati yang sangat baik di hadapan Tuhan. Di tengah segala kondisi yang sulit dan ancaman dari segala bangsa itu, Tuhan menyediakan makanan, pakaian yang tidak memburuk, dan segala keperluan mereka. Dengan sengaja Tuhan membiarkan waktu itu untuk melihat apakah mereka berpegang pada perintah-Nya atau tidak (14). Tuhan mengasihi mereka, sehingga mengajari mereka seperti kepada anak kecil (5). Sekarang mereka akan masuk ke Tanah Perjanjian dan mengalami segala kelimpahan. Mereka tidak akan kekurangan dan memiliki segala harta benda. Tuhan mengingatkan agar jangan sampai keadaan kenyang dan kondisi aman serta nyaman itu membuat mereka memegahkan diri dan melupakan Tuhan (7-17). Kondisi yang aman dan berkelimpahan itu seharusnya membuat mereka memuji Tuhan (10). Mereka harus mengingat akan perbuatan dan kasih setia Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari perbudakan dan mencukupi kebutuhan mereka selama di padang gurun. Tuhan membawa mereka masuk ke tanah Kanaan serta menyediakan kondisi terbaik di sana. Karena itu, mereka harus berpegang pada perintahNya (6, 11, 18). Ketika mereka melupakan Tuhan, maka hukuman terhadap bangsa-bangsa lain juga berlaku atas mereka, yaitu dibinasakan oleh Tuhan (19-20).
Tuhan ingin agar dalam segala kondisi mengingat dan menyembah Tuhan. Ketika lapar, kesulitan; bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika kenyang, berkelimpahan; puji Tuhan dan ingat segala perbuatan-Nya.
Renungkan: Dalam susah atau senang tetap ingat dan puji Tuhan, lakukan segala perintahNya! [JH]

by #santapanharian
Dibiarkan Lapar, Bahaya Kenyang Dibiarkan Lapar, Bahaya Kenyang Reviewed by RENUNGAN on 10:39 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.