Menanggung Akibat Kesalahan Orang Lain
MENANGGUNG AKIBAT KESALAHAN ORANG LAIN
ULANGAN 4:21-29
Betapa menyakitkan ketika orang lain yang berbuat salah, malahan kita yang menanggung akibatnya.
Musa harus menanggung murka Tuhan akibat bangsanya. Orang yang dipimpin dan dilatihnya dapat masuk ke tanah Perjanjian diseberang sungai Yordan, tetapi Musa tidak (21).
Kehidupan Musa di dunia akan segera berakhir (22). Musa bukannya mengutuki bangsanya, tetapi memberi peringatan agar mereka berhati-hati tidak membuat tiruan allah palsu karena Ia cemburu (23-24).
Kecemburuan Tuhan menunjuk kepada kekudusanNya dicemarkan kepada berhala. Umat Allah dan keturunannya harus menjaga kesetiaan dan tidak boleh menyakiti hati Tuhan (25). Ini merupakan bukti kasihNya.
Dalam keadilan-nya, Tuhan juga memperingati hal-hal yang akan mereka alami ketika mereka melanggar titah Tuhan. Pernyataan ini Tuhan sampaikan dihadapan langit dan bumi (26) dengan kepastian apabila Israel melanggarnya, maka mereka akan dibinasakan. Tuhan akan membuat mereka merindukan ibadahnya kepada Allah telah menyia-nyiakan kesempatan beribadah kepada Allah yang hidup (27-29). Dalam kondisi sangat sulit , umat Allah akan mencari Tuhan dengan segenap hati dan jiwanya.
Ketika Tuhan mempercayakan satu tugas berat, maka orang itu dituntut lebih berat. Mungkin ada di antara kita yang pernah mengalami hal seperti Musa. Bagaimana pun situasinya, kita harus tetap mengasihi mereka. Peringatkanlah mereka akan penderitaan, kemalangan, dan kekosongan jiwa yang akan mereka alami ketika menjauh serta tidak setia kepada Tuhan.
Allah kita adalah Allah yang kudus. Dia ingin agar setiap umat-Nya menjaga kemurnian dengan-Nya. Ini bukan tanda kekejaman, justru bukti kasih setia Tuhan. Hal itu harus diusahakan melalui ibadah yang benar dan berkenan di hadapanNya.
Renungkan : Penderitaan yang kita tanggung, berada dalam kedaulatan Tuhan. Jangan marah. Lakukan kebenaran dan tuntunlah orang lain kepada kebenaran Allah! [TNT]
Menanggung Akibat Kesalahan Orang Lain
Reviewed by RENUNGAN
on
2:20 PM
Rating:

No comments: